Menguasai Pemesinan Digital: Contoh Soal dan Jawaban CNC Kelas 3 SMK (Panduan Lengkap untuk Ujian dan Karir)

Pendahuluan

Di era industri 4.0, penguasaan teknologi Computer Numerical Control (CNC) menjadi keterampilan yang tak terpisahkan bagi lulusan Teknik Pemesinan. Mesin CNC menawarkan presisi tinggi, efisiensi produksi, dan kemampuan untuk membuat komponen dengan bentuk kompleks yang sulit dicapai secara manual. Bagi siswa SMK Kelas 3 jurusan Teknik Pemesinan, pemahaman mendalam tentang prinsip kerja, pemrograman, hingga operasi mesin CNC adalah kunci untuk sukses dalam ujian akhir maupun memasuki dunia kerja.

Artikel ini akan menyajikan berbagai contoh soal CNC yang relevan untuk siswa Kelas 3 SMK, lengkap dengan jawabannya. Soal-soal ini mencakup aspek dasar CNC, pemrograman G-Code dan M-Code, pemilihan alat potong, perhitungan parameter pemesinan, operasi mesin, keselamatan kerja, hingga studi kasus yang mengintegrasikan berbagai konsep. Tujuannya adalah membantu siswa mengukur pemahaman mereka, mengidentifikasi area yang perlu diperkuat, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan nyata di industri.

Contoh soal cnc kelas 3 dan jawaban

Kategori Soal CNC Kelas 3 SMK

Untuk memberikan cakupan yang komprehensif, soal-soal dibagi menjadi beberapa kategori utama:

  1. Dasar-dasar Mesin CNC
  2. Pemrograman G-Code dan M-Code
  3. Alat Potong dan Parameter Pemesinan
  4. Operasi Mesin dan Keselamatan Kerja
  5. Pengukuran dan Kontrol Kualitas
  6. Pemeliharaan dan Troubleshooting Dasar
  7. Studi Kasus Terpadu (Pemrograman dan Analisis)

Mari kita mulai dengan contoh soal dan jawabannya.

1. Dasar-dasar Mesin CNC

Soal 1: Jelaskan apa yang dimaksud dengan CNC dan sebutkan minimal tiga keunggulan utama dibandingkan mesin konvensional!

Jawaban 1:
CNC (Computer Numerical Control) adalah sistem otomatisasi mesin perkakas yang menggunakan komputer untuk mengontrol gerakan dan operasi mesin. Daripada dikendalikan secara manual oleh operator, mesin CNC menerima instruksi berupa kode numerik (G-code dan M-code) yang telah diprogram sebelumnya.

Tiga keunggulan utama mesin CNC dibandingkan mesin konvensional antara lain:

  • Akurasi dan Presisi Tinggi: Mampu menghasilkan produk dengan toleransi yang sangat ketat dan konsistensi yang tinggi karena dikendalikan oleh komputer.
  • Efisiensi Produksi: Memungkinkan produksi massal dengan waktu siklus yang lebih cepat, mengurangi waktu henti, dan dapat beroperasi dalam waktu yang lebih lama.
  • Fleksibilitas Desain: Mampu membuat bentuk dan geometri benda kerja yang kompleks dan rumit yang sulit atau tidak mungkin dilakukan dengan mesin konvensional.
  • Pengurangan Kesalahan Manusia: Karena sebagian besar proses dikendalikan otomatis, risiko kesalahan akibat faktor manusia dapat diminimalisir.
  • Penghematan Tenaga Kerja: Satu operator dapat mengawasi beberapa mesin CNC sekaligus.

Soal 2: Sebutkan dan jelaskan secara singkat tiga komponen utama yang wajib ada pada sistem mesin CNC!

Jawaban 2:
Tiga komponen utama sistem mesin CNC adalah:

  • Unit Kontrol (Machine Control Unit/MCU): Ini adalah "otak" dari mesin CNC. MCU menerima program G-code dan M-code, menginterpretasikannya, dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang menggerakkan motor pada sumbu-sumbu mesin. MCU juga bertanggung jawab untuk monitoring, kompensasi pahat, dan antarmuka operator.
  • Unit Penggerak (Drive System): Terdiri dari motor (umumnya motor servo atau stepper), amplifier, dan sistem umpan balik (encoder/resolver). Motor ini bertanggung jawab untuk menggerakkan sumbu-sumbu mesin (X, Y, Z, dll.) dengan presisi sesuai perintah dari MCU. Sistem umpan balik memberikan informasi posisi aktual ke MCU untuk memastikan gerakan yang akurat (sistem closed-loop).
  • Mesin Perkakas (Machine Tool): Ini adalah bagian mekanis dari sistem yang melakukan proses pemesinan sesungguhnya. Mesin perkakas pada CNC bisa berupa mesin bubut (lathe), mesin frais (milling), mesin bor, mesin gerinda, atau jenis lainnya yang telah dimodifikasi untuk menerima perintah dari unit kontrol.

2. Pemrograman G-Code dan M-Code

Soal 3: Jelaskan perbedaan antara G-Code absolut (G90) dan G-Code inkremental (G91) dalam pemrograman CNC. Berikan contoh penggunaannya dalam satu blok program!

Jawaban 3:

  • G-Code Absolut (G90): Mengacu pada sistem koordinat di mana semua posisi titik diukur dari satu titik nol referensi yang tetap (biasanya titik nol benda kerja atau work zero). Setiap perintah koordinat X, Y, Z akan selalu merujuk pada jarak dari titik nol tersebut. Ini cocok untuk pemrograman sebagian besar kontur benda kerja karena memudahkan penentuan posisi.

    • Contoh: G90 G01 X50.0 Y30.0 F100 (Bergerak linear ke posisi X=50mm, Y=30mm dari titik nol benda kerja).
  • G-Code Inkremental (G91): Mengacu pada sistem koordinat di mana setiap posisi titik diukur dari posisi pahat saat ini. Artinya, nilai koordinat X, Y, Z yang diberikan menunjukkan jarak pergerakan relatif dari posisi sebelumnya, bukan posisi absolut dari titik nol. Ini sering digunakan untuk siklus pengeboran atau pemindahan pahat dengan jarak yang sama berulang kali.

    • Contoh: G91 G01 X10.0 Y5.0 F100 (Bergerak linear 10mm ke arah positif X dan 5mm ke arah positif Y dari posisi pahat saat ini).
READ  Menjelajahi Sejarah Islam: Kumpulan Contoh Soal SKI Kelas 3 MI Semester 1 untuk Mengukur Pemahaman

Soal 4: Tuliskan program G-Code untuk membubut diameter benda kerja dari Ø50mm menjadi Ø40mm sepanjang 60mm dengan panjang total 100mm. Gunakan putaran spindle 800 RPM dan gerak makan 0.15 mm/putaran. Anggap pahat sudah terpasang dan posisi awal pahat aman. Lakukan pembubutan dalam 2 kali pemakanan (misal, 50mm ke 45mm, lalu 45mm ke 40mm).

Jawaban 4:

O0001 (PROGRAM BUBUT BERTINGKAT)

N10 G21 G99 ; (G21: Satuan mm, G99: Gerak makan per putaran)
N20 G28 U0 W0 ; (Kembali ke titik referensi mesin)
N30 T0101 M06 ; (Panggil pahat T01, offset 01)
N40 G54 ; (Aktifkan offset benda kerja)
N50 M03 S800 ; (Spindle ON searah jarum jam, 800 RPM)

N60 G00 X52.0 Z2.0 ; (Pahat mendekat ke benda kerja, aman di atas diameter dan depan muka)

N70 G01 Z0.0 F0.15 ; (Mulai rata muka, jika perlu, atau langsung ke diameter)

; Pemakanan Kasar 1 (dari D50 ke D45)
N80 G00 X45.0 Z2.0 ; (Pahat ke diameter 45mm, posisi Z aman)
N90 G01 Z-60.0 F0.15 ; (Makan sepanjang 60mm)

; Pemakanan Kasar 2 (dari D45 ke D40)
N100 G00 X40.0 Z2.0 ; (Pahat ke diameter 40mm, posisi Z aman)
N110 G01 Z-60.0 F0.15 ; (Makan sepanjang 60mm)

N120 G00 X100.0 Z100.0 ; (Pahat menjauh ke posisi aman)
N130 M05 ; (Spindle OFF)
N140 G28 U0 W0 ; (Pahat kembali ke titik referensi mesin)
N150 M30 ; (Akhir program dan reset)

Penjelasan Singkat:

  • O0001: Nomor program.
  • G21 G99: Mengatur satuan milimeter dan gerak makan per putaran.
  • G28 U0 W0: Mengembalikan pahat ke titik referensi mesin (home position).
  • T0101 M06: Memanggil pahat nomor 1 dengan offset nomor 1, dan melakukan pergantian pahat.
  • G54: Mengaktifkan offset benda kerja (work coordinate system).
  • M03 S800: Menghidupkan spindel searah jarum jam dengan kecepatan 800 RPM.
  • G00 X52.0 Z2.0: Gerakan cepat (rapid traverse) pahat ke posisi X52.0 (di atas diameter 50) dan Z2.0 (2mm di depan muka benda kerja).
  • G01 Z0.0 F0.15: Gerakan linear (feed) pahat ke muka benda kerja (Z0.0) dengan gerak makan 0.15 mm/putaran.
  • G00 X45.0 Z2.0: Gerakan cepat ke diameter 45mm, Z2.0.
  • G01 Z-60.0 F0.15: Gerakan linear memotong hingga Z-60.0 (panjang pemotongan).
  • Proses ini diulang untuk pemakanan kedua.
  • X100.0 Z100.0: Pahat bergerak cepat menjauh dari benda kerja.
  • M05: Spindel berhenti.
  • M30: Akhir program dan reset.

3. Alat Potong dan Parameter Pemesinan

Soal 5: Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kecepatan Potong (Vc) dan Gerak Makan (F/f) dalam proses pemesinan. Tuliskan rumus untuk menghitung putaran spindel (n) jika diketahui Kecepatan Potong (Vc) dan diameter benda kerja (D).

Jawaban 5:

  • Kecepatan Potong (Vc – Cutting Speed): Adalah kecepatan relatif antara pahat potong dan benda kerja pada titik potong. Ini diukur dalam meter per menit (m/menit). Kecepatan potong sangat memengaruhi umur pahat, kualitas permukaan, dan efisiensi pemesinan. Nilai Vc ditentukan berdasarkan material benda kerja dan material pahat.

  • Gerak Makan (F/f – Feed Rate): Adalah jarak pergerakan pahat potong relatif terhadap benda kerja per putaran spindel (untuk bubut, mm/putaran) atau per gigi pahat (untuk frais, mm/gigi) atau per menit (untuk kedua jenis mesin, mm/menit). Gerak makan memengaruhi ketebalan tatal, gaya potong, dan kekasaran permukaan.

Rumus untuk menghitung putaran spindel (n):
Untuk mesin bubut atau frais (menggunakan diameter pahat):
n = (Vc * 1000) / (π * D)

Dimana:

  • n = Putaran spindel (RPM – Revolutions Per Minute)
  • Vc = Kecepatan Potong (meter/menit)
  • D = Diameter benda kerja (untuk bubut) atau Diameter Pahat (untuk frais) dalam milimeter (mm)
  • π = Pi (sekitar 3.14)
  • 1000 = Faktor konversi dari meter ke milimeter

Soal 6: Sebuah benda kerja baja karbon akan dibubut dengan diameter awal 60 mm. Diketahui kecepatan potong (Vc) untuk material ini adalah 200 m/menit. Hitunglah putaran spindel (n) yang harus digunakan!

Jawaban 6:
Diketahui:

  • Vc = 200 m/menit
  • D = 60 mm

Rumus: n = (Vc * 1000) / (π * D)

n = (200 * 1000) / (3.14 * 60)
n = 200000 / 188.4
n ≈ 1061.57 RPM

Jadi, putaran spindel yang harus digunakan adalah sekitar 1062 RPM.

4. Operasi Mesin dan Keselamatan Kerja

Soal 7: Sebutkan langkah-langkah umum yang harus dilakukan seorang operator CNC sebelum memulai program (pra-pemesinan), mulai dari pemasangan benda kerja hingga pengecekan offset!

Jawaban 7:
Langkah-langkah umum pra-pemesinan sebelum memulai program CNC:

  1. Persiapan Mesin: Pastikan area kerja bersih dari tatal dan cairan pendingin lama. Cek level cairan pendingin dan pelumas.
  2. Pemasangan Benda Kerja: Pasang benda kerja dengan kuat dan benar pada pencekam (chuck) atau ragum (vise) sesuai dengan spesifikasi pekerjaan. Pastikan benda kerja tidak longgar dan tidak ada bagian yang menghalangi gerakan pahat atau spindel.
  3. Pemasangan Pahat/Tooling: Pasang pahat yang akan digunakan pada tool holder atau magasin pahat. Pastikan pahat terpasang dengan kokoh dan orientasi yang benar.
  4. Pengukuran Tool Offset (Tool Length/Diameter Offset): Lakukan pengukuran panjang pahat (tool length offset) dan/atau diameter pahat (tool diameter offset) menggunakan tool presetter atau metode manual (touch off) pada mesin. Data ini akan dimasukkan ke tabel offset pahat pada kontrol CNC.
  5. Penentuan Titik Nol Benda Kerja (Work Offset/Work Coordinate System – WCS): Tentukan titik nol benda kerja (biasanya G54, G55, dst.) menggunakan edge finder, dial indicator, atau touch probe. Masukkan nilai X, Y, Z dari titik nol benda kerja ke tabel offset benda kerja pada kontrol CNC.
  6. Memuat Program: Muat program G-Code yang telah disiapkan ke memori mesin CNC.
  7. Pengecekan Program (Dry Run/Graphic Simulation): Lakukan simulasi program (dry run atau graphic simulation) untuk memastikan jalur pahat benar, tidak ada tabrakan, dan semua gerakan sesuai dengan desain.
  8. Pengecekan Parameter Mesin: Pastikan kecepatan spindel, gerak makan, dan parameter lainnya sudah sesuai dengan program dan material yang akan diproses.
  9. Persiapan Cairan Pendingin: Pastikan sistem cairan pendingin berfungsi dengan baik dan siap digunakan.
  10. APD: Pastikan operator menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai (kacamata pengaman, sepatu keselamatan, sarung tangan jika diperlukan, dll.).
READ  Cara mengubah word ke excel

Soal 8: Sebutkan minimal 5 tindakan keselamatan kerja yang harus selalu diperhatikan saat mengoperasikan mesin CNC!

Jawaban 8:

  1. Gunakan APD yang Tepat: Selalu kenakan kacamata pengaman, sepatu keselamatan, dan pakaian kerja yang tidak longgar. Hindari perhiasan yang menjuntai.
  2. Jangan Menyentuh Benda Kerja/Pahat Saat Berputar: Pastikan spindel berhenti sepenuhnya sebelum mendekati atau menyentuh benda kerja atau pahat.
  3. Pastikan Pintu Pelindung Tertutup: Jangan pernah mengoperasikan mesin dengan pintu pelindung terbuka, terutama saat spindel berputar atau pahat bergerak.
  4. Jaga Kebersihan Area Kerja: Bersihkan tatal secara teratur menggunakan sikat atau alat khusus, jangan gunakan tangan kosong. Pastikan lantai tidak licin akibat tumpahan cairan.
  5. Pahami Tombol Darurat (Emergency Stop): Ketahui lokasi dan fungsi tombol E-STOP, dan jangan ragu menekannya jika terjadi situasi darurat.
  6. Jangan Tinggalkan Mesin Tanpa Pengawasan: Terutama saat program sedang berjalan, operator harus selalu berada di dekat mesin untuk memantau proses.
  7. Pastikan Benda Kerja Tercekam Kuat: Periksa kembali kekencangan pencekam/ragum sebelum memulai operasi untuk mencegah benda kerja terlempar.

5. Pengukuran dan Kontrol Kualitas

Soal 9: Jelaskan pentingnya kontrol kualitas dalam proses pemesinan CNC. Sebutkan minimal tiga alat ukur presisi yang sering digunakan untuk memeriksa dimensi produk hasil CNC!

Jawaban 9:
Kontrol kualitas dalam proses pemesinan CNC sangat penting karena:

  • Memastikan Kesesuaian Spesifikasi: Memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar dimensi, toleransi, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh desain.
  • Mencegah Cacat Produksi: Mengidentifikasi dan memperbaiki masalah pada awal proses, sehingga mengurangi jumlah produk cacat atau reject, yang pada akhirnya menghemat bahan baku dan biaya produksi.
  • Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Produk berkualitas tinggi akan memenuhi harapan pelanggan dan membangun reputasi baik bagi produsen.
  • Mengoptimalkan Proses: Data dari kontrol kualitas dapat digunakan untuk menganalisis dan mengoptimalkan parameter pemesinan agar lebih efisien dan efektif.

Tiga alat ukur presisi yang sering digunakan:

  1. Mikrometer Sekrup: Digunakan untuk mengukur dimensi luar (mikrometer luar), dalam (mikrometer dalam), atau kedalaman (mikrometer kedalaman) dengan tingkat akurasi hingga 0.01 mm atau 0.001 mm. Sangat cocok untuk pengukuran diameter poros, ketebalan plat, dll.
  2. Jangka Sorong (Vernier Caliper/Digital Caliper): Alat serbaguna untuk mengukur dimensi luar, dalam, kedalaman, dan langkah dengan akurasi hingga 0.02 mm atau 0.01 mm. Lebih cepat digunakan dibandingkan mikrometer untuk pengukuran yang tidak memerlukan presisi ekstrem.
  3. Dial Indicator (Dial Gauge): Digunakan untuk mengukur kerataan permukaan, kebulatan, kelurusan, atau run-out (keolengan) benda kerja dengan akurasi tinggi, biasanya digunakan bersama dengan stand magnetik.
  4. Go/No-Go Gauge: Alat ukur batas yang digunakan untuk cepat memeriksa apakah suatu dimensi berada dalam batas toleransi (lolos/tidak lolos) tanpa memberikan nilai numerik.

6. Pemeliharaan dan Troubleshooting Dasar

Soal 10: Sebutkan minimal tiga tindakan pemeliharaan preventif rutin yang harus dilakukan pada mesin CNC untuk menjaga performanya dan memperpanjang umurnya!

Jawaban 10:
Tindakan pemeliharaan preventif rutin pada mesin CNC:

  1. Pembersihan Rutin: Bersihkan tatal, debu, dan sisa cairan pendingin dari area kerja, meja mesin, dan bagian bergerak lainnya secara teratur (harian atau setelah setiap shift). Ini mencegah penumpukan yang dapat merusak komponen atau menghambat gerakan.
  2. Pengecekan dan Pengisian Level Fluida: Periksa level cairan pendingin, oli pelumas (untuk slideway, spindel, dll.), dan cairan hidrolik (jika ada). Pastikan selalu berada pada level yang direkomendasikan dan isi ulang jika kurang.
  3. Pelumasan Komponen Bergerak: Lakukan pelumasan secara teratur pada slideway, ball screw, dan bearing sesuai jadwal dan jenis pelumas yang direkomendasikan pabrikan untuk mengurangi gesekan dan keausan.
  4. Pembersihan Filter: Periksa dan bersihkan filter udara pada panel kontrol dan filter cairan pendingin untuk memastikan sirkulasi yang baik dan mencegah kontaminasi.
  5. Inspeksi Visual: Lakukan inspeksi visual terhadap kabel, selang, sambungan, dan komponen lain untuk mendeteksi tanda-tanda keausan, kerusakan, atau kebocoran yang memerlukan perbaikan segera.
READ  Mengenal Kekuasaan Allah Melalui Mukjizat Nabi Muhammad SAW: Kisah-Kisah Menakjubkan dan Latihan Soal SKI Kelas 3 SD

Soal 11: Mesin CNC Anda tiba-tiba mengeluarkan alarm "OVERTRAVEL" pada sumbu X. Jelaskan kemungkinan penyebab dan langkah awal untuk mengatasinya!

Jawaban 11:
Alarm "OVERTRAVEL" pada sumbu X menunjukkan bahwa sumbu X telah bergerak melampaui batas perjalanan yang diizinkan oleh mesin, baik ke arah positif maupun negatif, dan telah menyentuh limit switch.

Kemungkinan Penyebab:

  • Kesalahan Program: Program G-code memerintahkan gerakan ke posisi di luar jangkauan sumbu X.
  • Kesalahan Work Offset: Titik nol benda kerja (work offset) diatur terlalu dekat dengan batas perjalanan sumbu, sehingga gerakan yang sah secara desain menjadi overtravel.
  • Kesalahan Tool Offset: Tool offset yang salah menyebabkan pahat bergerak terlalu jauh.
  • Pergerakan Manual yang Berlebihan: Operator secara manual menggerakkan sumbu X terlalu jauh.
  • Masalah pada Limit Switch: Limit switch itu sendiri rusak, kotor, atau tidak berfungsi dengan baik.

Langkah Awal untuk Mengatasi:

  1. Tekan Tombol Reset/Alarm Clear: Ini adalah langkah pertama untuk mencoba menghilangkan alarm. Namun, ini tidak selalu berhasil jika sumbu masih berada di posisi overtravel.
  2. Gerakkan Sumbu Secara Manual (dengan Hati-hati): Jika alarm tetap aktif, Anda mungkin perlu memegang tombol "Reset" atau "Alarm Clear" sambil secara manual menggerakkan sumbu X sedikit ke arah yang berlawanan dari posisi overtravel (misalnya, jika overtravel di X+, gerakkan ke X-). Gunakan mode JOG atau MPG (Manual Pulse Generator) dengan langkah kecil.
  3. Periksa Program dan Offset: Setelah alarm hilang, periksa kembali program G-code untuk memastikan tidak ada perintah yang melebihi batas sumbu. Periksa juga nilai work offset (G54, G55, dst.) dan tool offset untuk memastikan tidak ada kesalahan input.
  4. Periksa Area Limit Switch: Pastikan tidak ada tatal atau kotoran yang menghalangi limit switch atau sensor pada sumbu X.

7. Studi Kasus Terpadu (Pemrograman dan Analisis)

Soal 12: Anda diminta untuk membuat program frais CNC untuk membuat saku persegi (pocket) pada plat aluminium dengan dimensi awal 100x100x20 mm. Saku yang dibuat berukuran 60×60 mm dengan kedalaman 10 mm, dan berada di tengah plat. Gunakan End Mill Ø10 mm, 2 mata. Kecepatan potong (Vc) 250 m/menit, gerak makan per gigi (Fz) 0.08 mm/gigi. Kedalaman pemakanan per pass (DOC) 2 mm. Asumsikan titik nol benda kerja (G54) berada di tengah permukaan atas benda kerja.

Jawaban 12:

A. Perhitungan Parameter Pemesinan:

  1. Putaran Spindel (n):

    • n = (Vc * 1000) / (π * D)
    • n = (250 * 1000) / (3.14 * 10)
    • n = 250000 / 31.4
    • n ≈ 7961.78 RPM (Gunakan 7900 atau 8000 RPM, tergantung kemampuan mesin)
  2. Gerak Makan per Menit (Fm):

    • Fm = n * Fz * Z (Dimana Z = jumlah mata pahat)
    • Fm = 7961.78 * 0.08 * 2
    • Fm = 1273.88 mm/menit (Gunakan 1270 atau 1275 mm/menit)

B. Analisis dan Strategi Pemrograman:

  • Titik Nol: Tengah permukaan atas (X0, Y0, Z0).
  • Dimensi Saku: 60×60 mm. Karena titik nol di tengah, koordinat sudut saku akan menjadi:
    • Kiri Bawah: X-30, Y-30
    • Kanan Bawah: X+30, Y-30
    • Kanan Atas: X+30, Y+30
    • Kiri Atas: X-30, Y+30
  • Kedalaman: 10 mm.
  • DOC: 2 mm. Jadi akan ada 5 kali pemakanan (10mm / 2mm = 5 pass).
  • Strategi: Gunakan siklus pocketing (misal G150 jika ada, atau manual G01 untuk kontur dan plunge). Untuk kesederhanaan, kita akan menggunakan kombinasi G01. Pahat akan bergerak spiral dari tengah atau zig-zag. Kita akan coba strategi zig-zag.

C. Program G-Code (Contoh Sederhana dengan G01):


O0002 (PROGRAM SAKU PERSEGI)

N10 G21 G90 G40 G80 ; (G21: mm, G90: Absolut, G40: Kompensasi radius OFF, G80: Siklus tetap OFF)
N20 G94 ; (Gerak makan per menit)
N30 G28 G91 X0 Y0 Z0 ; (Kembali ke home posisi)
N40 G90 ; (Kembali ke absolut)

N50 T01 M06 ; (Panggil End Mill D10mm)
N60 G54 ; (Aktifkan offset benda kerja)
N70 M03 S7900 ; (Spindle ON, 7900 RPM)

N80 G00 X0 Y0 Z5.0 ; (Pahat ke tengah saku, aman di atas benda kerja)

; Start Pemakanan (Total 5 Pass, @ 2mm)
; Kedalaman Z: -2.0, -4.0, -6.0, -8.0, -10.0

N90 G00 Z2.0 ; (Pahat mendekat ke Z awal pemakanan)

; PASS 1: Kedalaman Z-2.0
N100 G01 Z-2.0 F100 ; (Plunge ke kedalaman -2.0mm, feed lebih lambat)
N110 G01 X-25.0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *